Penyajian data dilakukan ke dalam
tampilan yang sistematis untuk keperluan penganalisisan sehingga memberikan
informasi yang bermakna. Untuk menghasilkan gambaran data
yang komunikatif dan informatif maka data harus disajikan sesuai dengan
kebutuhan. Bentuk penyajian data ada dua yaitu
penyajian data dalam bentuk tabel dan penyajian data dalam bentuk Diagram.
2.1 Penyajian Data dengan Tabel
Penyajian data dalam bentuk tabel bertujuan untuk
memberikan informasi dan gambaran mengenai jumlah secara rinci sehingga
memudahkan untuk dilakukan analisis terhadap data tersebut. Macam–macam
penyajian data dalam bentuk tabel diantaranya adalah sebagai berikut;
1. Tabel Baris
Kolom
Tabel baris
kolom ini adalah yang terdiri dari baris dan kolom. Tabel baris dan kolom ini
dapat dibedakan menjadi tiga arah, yaitu tabel satu arah, dua arah dan tiga
arah.
a. Tabel satu
arah yaitu tabel yang berisi mengenai sutau hal atau satu karakteristik saja.
Tabel ini merupakan bentuk tabel yang paling sederhana. Misalnya tabel tentang Top Brand Index Smarthphone seperti
berikut:
Contoh tabel satu arah atau
sederhana
Top Brand
Index 5 perusahaan Smarthpone
di Indonesia
tahun 2015
No
|
Merek
|
Top Brand
Index
|
1
|
Samsung
|
29.7%
|
2
|
Blackberry
|
24.7%
|
3
|
Nokia
|
16.7%
|
4
|
iPhone
|
4.5%
|
5
|
Smartfren
|
3.8%
|
b. Tabel dua
arah yaitu tabel yang berisi menganai hubungan dua hal atau dua karakteristik
yang berbeda. Misalnya data Penjualan dan market share perusahaan smarthphone.
Contoh tabel dua arah:
Penjualan
dan Market Share 5 Perusahaan Smartphone
No
|
Perusahaan
|
Unit (Juta)
|
Market share
|
1
|
Samsung
|
78,1
|
23,8%
|
2
|
Apple
|
39,3
|
12%
|
3
|
Huawei
|
17,3
|
5,3%
|
4
|
Xiaomi
|
16,9
|
5,2%
|
5
|
Lenovo
|
16,8
|
5,1 %
|
6
|
Other
|
159,2
|
48,6
|
Total
|
327,6
|
100
|
Sumber:
IDC World Wide Quartely Mobile Phone Tracker, October 29, 2014
c. Tabel tiga
arah, yaitu tabel yang berisi mengenasi hubungan tiga hal atau tiga
karakteristik yang berbeda. Misalnya data jumlah penduduk DKI Jakarta
berdasarkan wilayah, jenis kelamin dan kewarganegaraan.
Contoh tabel
tiga arah
Jumlah Penduduk Provinsi DKI Jakarta
Tahun 2011
Wilayah
|
WNI (Ribuan)
|
WNA
|
Total (Ribuan)
|
||||
L
|
P
|
Jumlah
|
L
|
P
|
Jumlah
|
||
Jakarta Pusat
|
575,2
|
547,7
|
1.122,9
|
342
|
354
|
696
|
1.123,7
|
Jakarta Utara
|
887,1
|
828,5
|
1.715,5
|
433
|
374
|
807
|
1.716,3
|
Jakarta Barat
|
1.1651,1
|
1.094.1
|
2.259,6
|
389
|
346
|
735
|
2.260,3
|
Jakarta Selatan
|
1.099,1
|
1.035.1
|
2.134,8
|
401
|
340
|
741
|
2.135,6
|
Jakarta Timur
|
1.510,1
|
1.415.2
|
2.925,6
|
574
|
536
|
1.110
|
2.926,7
|
Kep. Seribu
|
12,6
|
12,3
|
24,9
|
6
|
2
|
8
|
24,9
|
Total
|
5.250,6
|
4.932,8
|
10.183,5
|
2.145
|
1.952
|
4.097
|
10.187,6
|
Sumber:
www.manajemenproyekindonesia.com
1. Tabel
Kontingensi
Tabel
kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, namun dalam tabel ini memiliki
ciri khusus, yaitu menyajikan data yang terdiri atas dua faktor atau dua
variabel, faktor yang satu terdiri atas b kategori dan lainnya terdiri atas k
kategori, dapat dibuat daftar kontingensi berukuran b x k dengan b menyatakan
baris dan k menyatakan kolom. contoh
Contoh tabel kontingensi
Tingkat
Pendidikan Responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin
|
Tingkat Pendidikan
|
Jml
|
||
SD
|
SMP
|
SMA
|
||
Laki-laki
|
25
|
20
|
15
|
60
|
Perempuan
|
20
|
12
|
8
|
40
|
Jumlah
|
45
|
32
|
23
|
100
|
2. Tabel Silang
Penyajian
data dalam bentuk tabel silang dapat memberikan informasi mengenai dua hal atau
atau lebih yang berkaitan/berhubungan secara bersamaan. Misalnya data hasil penelitian yang berupa perhitungan
frekuensi dan prosentase jumlah karyawan
yang memiliki Tabel silang dapat hanya terdiri dari satu variable tetapi dapat
juga terdiri dari dua variable. Tergantung pertanyaan atau keadaan yang ingin
dideskripsikan. Dengan demikian, pemilihan penyajian data ke dalam tabel silang
satu atau dua variable akan tergantung dari data yang diperoleh (Burhan
Nurgiyantoro, 2004:42). Tabel silang satu variable digunakan untuk
menggambarkan data dengan menampillkan satu karakteristiknya saja. Misal jumlah
keseluruhan. Sementara tabel silang dua variable digunakan untuk menggambarkan
data dengan menampilkan dua karakteristiknya. Misalnya jumlah keseluruhan dan
jumlah per gender.
2.2 Penyajian Data dengan Diagram
Selain dapat disajikan dalam bentuk
tabel, data juga dapat disajikan dalam bentuk diagram. Diagram adalah gambar
yang menyajikan data secara visual yang biasanya berasal dari tabel yang
telah dibuat sebelumnya. Diagram masih memiliki kelemahan, yaitu tidak dapat
memberikan gambaran data secara mendetail. Penyajian data dalam bentuk diagram
atau grafik biasanya lebih menarik karena data disajikan dalam bentuk visual.
Bentuk diagram yang sering digunakan diantaranya adalah diagram garis, diagram
batang, diagram lingkar, diagram peta,
2.1.
Diagram Garis
Diagaram garis adalah penyajian data dalam bentuk garis
yang menggambarkan perkembangan dan perubahan suatu keadaan. Biasanya diagram
garis digunakan untuk menyajikan data berdasarkan pengatmatan dari
waktu-kewaktu secara berurutan. Sumbu horisontal (mendatar) menunjukkan waktu
pengamatan, sedangkan sumbu vertikal (tegak) menunjukkan nilai data pengamatan
untuk suatu waktu tertentu. Berikut contoh diagram Garis
2.2 Diagram Batang
Diagram batang adalah pennyajian data dalam bentuk
persegi panjang tegak atau persegi panjang mendatar. Pada umumnya, diagram
batang digunakan untuk menggambarkan perkembangan data dari suatu obyek
tertentu. Ada dua jenis Diagram batang yaitu
1). Diagram Batang Tegak.
2) Diagram Batang Mendatar
2.3 Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran adalah gambaran grafik informasi kuantitatif menggunakan lingkaran dimana dapat menunjukkan kontribusi dari masing-masing informasi yang disajikan. contohnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini