21 Aug 2015

TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI

3.1 Pengertian
Tabel distribusi frekuensi adalah tabel yang menyajikan distribusi data kedalam beberapa kelas atau kelompok tertentu dan disertai dengan banyaknya data atau frekuensinya. Tabel distribusi frekuensi memiliki kelebihan yaitu dapat memberikan gambaran dari data yang disajikan secara umum. Sedangkan kelemahanya rincian informasi data menjadi hilang dikarena data dimasukan kedalam kelompok atau kelas tertentu.


3.2 Cara Menyusun Tabel Distribusi Frekuensi
Untuk menyusun Tabel Distribusi Frekuensi ada beberapa istilah yang harus dipahami dahulu yaitu:
1.   Batas kelas
Batas Kelas adalah nilai terendah dan tertinggi pada setiap kelas. Batas bawah kelas merupakan nilai paling bawah pada setiap kelas dan Batas atas kelas merupakan nilai tertinggi pada setiap kelas.
2.   Tepi Kelas
Tepi Kelas merupakan nilai yang besarnya satu desimal (0,5) lebih kecil dari batas bawah kelas dan satu desimal (0,5) lebih besar dari batas atas kelas. Tepi Bawah kelas adalah batas bawah kelas dikurangi setengah (0,5) pada setiap kelasnya. Sedangkan Tepi atas kelas adalah batas atas kelas ditambah setengah (0,5) pada setiap kelasnya
3.   Nilai Tengah (mid point)
Nilai Tengah merupakan nilai tengah antara batas bawah kelas ditambah dengan batas atas kelas di bagi dua. Nilai Tengah = (BBK+BAK)/2
4.   Lebar kelas
Lebar kelas atau interval kelas merupakan selisih antara nilai batas bawah kelas dengan batas atas kelas

Contoh:
Kelas
Upah (Rp. Juta)
Frekuensi
1
2 – 5
2
2
6 – 9
4
3
10 – 13
10
4
14 – 17
8
5
18 - 21
6

Jumlah
30


20 Aug 2015

Pengertian Statistika

   Statistika adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, mengintreprestasikan, dan mempresentasikan data. Singkatnya Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah “statistika” dibedakan dengan “statistik”. Dimana statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedangkan statistik adalah kumpulan data (bilangan maupun non bilangan) yang disusun dalam tabel atau diagram yang melukiskan suatu persoalan tertentu, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data (wikipedia).


      Secara etimologis kata "statistik" berasal dari kata status (bahasa latin) yang mempunyai persamaan arti dengan kata state (bahasa Inggris) atau kata staat (bahasa Belanda), dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi negara. Pada mulanya, kata "statistik" diartika sebagai "kumpulan bahan keterangan (data), baik yang berwujud angka (data kuantitatif) maupun yang tidak berwujud angka (data kualitatif), yang mempunyai arti penting dan kegunaan yang besar bagi suatu negara. Namun, pada perkembangan selanjutnya, arti kata statistik hanya dibatasi pada "kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka (data kuantitatif)" saja; bahan keterangan yang tidak berwujud angka (data kualitatif) tidak lagi disebut statistik. Dalam kamus bahasa Inggris akan kita jumpai kata statistics dan kata statistic. Kedua kata itu mempunyai arti yang berbeda. Kata statistics artinya "ilmu statistik", sedang kata statistic diartikan sebagai ukuran yang diperoleh dari sampel, yaitu sebagai lawan dari kata "parameter" yang berarti ukuran yang diperoleh dari populasi (Sudijono, 2010).

Statistika digolongkan menjadi dua kelompok yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensial. Statistika deskriptif adalah metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu kumpulan data sehingga memberikan informasi yang memiliki arti. Kegiatan statistika deskriptif meliputi pengumpulan, penyajian, penyederhanaan atau penganalisisan, dan penentuan ukuran-ukuran khusus dari suatu data tanpa melakukan penarikan kesimpulan. Sedangkan pengertian statistika inferensial adalah metode yang berhubungan dengan analisis sebagian data (sampel), sehingga dapat dilakukan peramalan atau penarikan kesimpulan (inferensi) tentang seluruh kelompok datanya (populasi). Kegiatan statistika inferensial meliputi analisis data sampel untuk melakuka peramalan atau penarikan kesimpulan tentang populasinya.